Penyakit Penyelaman Nitrogen Narcosis. Pengaruh tekanan pada saat melaksanakan penyelaman, konsentrasi Nitrogen yang lebih tinggi akan menyebabkan pengaruh pembiusan pada tubuh peselam. Larutnya sejumlah gas Nitrogen pada tekanan tinggi dalam jaringan, khususnya terhadap zat lemak yang menutupi sel-sel syaraf dibagian otak terhadap tubuh. Tertutupnya sel syaraf tertentu oleh sejumlah gas Nitrogen yang larut dalam jaringan ini mengakibatkan terganggunya fungsi-fungsi syaraf untuk memberikan rangsangan terhadap otak sehingga menimbulkan rasa yang tidak normal, menurunkan kemampuan mental serta menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Jadi Nitrogen Narcosis merupakan sebuah kondisi kehilangan kesadaran yang terjadi pada penyelam akibat nitrogen yang berlebihan dalam tubuh.
Nitrogen tersisa pada penyelaman berulang
Pengaruh akan makin meningkat pada menurunnya kemampuan penyelam untuk mengambil keputusan yang rasional, perasaan seperti lebih yakin dan gembira, bereaksi lambat terhadap tindakan, ingatan dan tidak mampu untuk berkonsentrasi. Pada kedalaman lebih dari 50 meter/165 kaki halusinasi, rasa ketakutan, kehilangan keseimbangan, bahkan dapat mengalami kehilangan kesadaran.
Peningkatan gejala pada penyelam yang mengalami Nitrogen Narcosis dapat dirasakan, sebagai berikut :
- Rasa gelisah, rasa tidak nyaman, rasa serba salah.
- Daya ingatan menurun, koordinasi menurun, rasa sulit mengambil keputusan.
- Rasa yakin berlebihan, kurag peduli terhadap keamanan, rasa senang berlebihan.
- Rasa kantuk dan sedikit pusing.
- Rasa resah dan takut yang berlebihan.
- Rasa setengah sadar seperti akan kehilangan kesadaran.
- Perilaku yang tidak sewajarnya, bingung.
- Lambat dalam berfikir dan menangkap perhatian.
- Tidak waspada dan tidak peduli dengan diri dan sekitarnya.
- Perilaku seperti pusing, kacau dan setengah tak sadar.
- Tidak sadarkan diri.
- Belum pengalaman pada penyelaman dalam.
- Minum alkohol atau obat-obatan yang dapat menimbulkan rasa kantuk/jenis narkoba sebelum penyelaman.
- Tingkat kegelisahan dan stres yang tinggi saat akan melakukan penyelaman dan saat berada dibawah air.
- Kelelahan dan penumpukan CO2.
- Tingkat aktivitas yang berlebihan.
- Menyelam dalam keadaan kedinginan.