Studi kasus, pada saat kita sedang berjalan di tepi Danau tiba-tiba tanpa sengaja melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan kita karena tidak mampu berenang ke tepi Danau. Apa tindakan kita untuk memberikan pertolongan....?!!
Tindakan Preventif Rescuer dalam memberikan pertolongan, sebagai berikut:
1. Perhitungan/Pertolongan.
Kemampuan penolong untuk memilih dan menentukan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta metode yang harus dilakukan.
2. Pengetahuan.
Banyak bahaya di air, pengetahuan diperlukan untuk menentukan setiap langkah usaha pertolongan.
3. Keahlian.
Petugas pertolongan di air harus mempunyai keahlian khusus pada semua aspek pertolongan.
4. Kesiapan Fisik.
Seorang Resquer pada umumnya harus memiliki fisik yang baik karena bertanggungjawab terhadap dua nyawa sekaligus, yaitu nyawa korban dan nyawa Resquer sendiri.
Sebelum kita memberikan pertolongan pada korban kita harus yakin dengan kemampuan kita sendiri, apabila belum yakin maka segeralah mencari bantuan untuk selanjutnya bersama-sama menolong korban. Kemampuan utama seorang Resquer yang harus dimiliki untuk memberikan pertolongan di air adalah kemampuan berenang dan sikap yang harus dimiliki adalah tenang dan cekatan. Secara spesifik sikap seorang penolong profesional di air antara lain:
1. Pertolongan harus berdasarkan pemahaman yang tepat terhadap situasi yang mengancam termasuk permasalahan penolong.
2. Laporan harus tepat, kemungkinan membutuhkan bantuan yang spesifik sesuai dengan kejadian yang berlangsung.
3. Memahami prosedur kerja kecelakaan di air, kesalahan bertindak akan mendapatkan kritikan dari masyarakat bahkan tuntutan.
4. Jangan sembarang mengeluarkan pernyataan, semua informasi yang keluar berkaitan dengan kegiatan operasi adalah dari Pimpinan Operasi.
Selanjutnya akan kita bahas Metode pertolongan di air dan teknik defends dan release.